Memilih Celana Dalam Yang Cocok Untuk Miss V

r.nursyafaq   Desember 05, 2023   Healthy Views   Comment  

Apakah anda merasa kurang nyaman dengan celana dalam anda? Atau anda merasa kurang pede dengan bentuk dan tampilan celana dalam anda? Atau mungkin area miss V sering iritasi karena pemakaian celana dalam ?

Lalu apakah anda tahu sebenarnya ada jenis kain yang baik untuk kesehatan area vagina anda. Dan celana dalam anda ini ada batas expirednya, loh!

Sehingga dalam artikel ini kami me-research beberapa informasi kesehatan mengenai celana dalam yang bagaimana yang baik untuk anda (untuk area Miss V anda). Berikut ini aturan aturan dalam memilih celana dalam yang terbaik untuk anda.

 1. Pilihlah Celana Dalam Berbahan Katun

Vulva adalah bagian terluar dari alat kelamin wanita.

Vulva sendiri bagian yang sangat sensitif, hampir se-sensitif bibir anda. Sehingga anda harus sangat lembut dalam merawatnya. Bahan yang aman dan lembut bagi kulit adalah katun!

Mengapa katun, karena pori - pori katun mampu membuat kulit anda bernafas , dan memiliki daya serap yang tinggi. Sehingga mampu menekan perkembangan jamur di area vulva anda.

Jika ada beberapa situasi mengharuskan anda menggunakan celana dalam berbahan spandex atau nylon, pastikan area vulva nya tercover oleh bahan katun. Sebisa mungkin bahan selain katun ini tidak digunakan untuk sehari-hari.

2. Gunakan Celana Dalam Dengan Keadaan Kering

Meski hal yang remeh, tapi menggunakan celana dalam yang lembab dan basah akan memudahkan jamur berkembang pada celana dalam anda. 

Pastikan anda mengganti celana dalam anda, sehari dua kali atau bahkan lebih. Gunakanlah handuk kering atau tissue kering untuk mengeringkan area vulva anda sehabis buang air kecil. Ini untuk memastikan area vulva anda kering dan tidak membuat celana dalam anda lembab atau basah.

Saran kami, sediakan 1 cadangan underwear di tas jinjing Anda, apabila sedang berpergian atau sedang di kantor. Berjaga-jaga jika celana dalam anda basah.

3. Hindarilah Penggunaan Pantyliner Setiap Hari

Pantyliner tidak terbuat dari 100% katun, disamping itu terdapat bahan kimia lainnya, seperti pewangi dan pemutih kapas, yang mampu merusak flora pada area vulva atau labia anda. Hal ini menjadi alasan penggunaan pantyliner berhari-hari bisa membuat area vulva anda lembab dan memunculkan jamur bahkan infeksi.

Alih-alih menjaga area vulva anda tetap kering, anda bisa secara berkala mengganti celana dalam anda. Selain turut serta dalam mengatasi sampah dunia, anda pun dapat menjaga kesehatan area vulva anda. 

Anda dapat menggunakan pantyliner dalam kondisi tertentu, misal haid pada hari hari terakhir.

4. Memilih Renda Berbahan Katun

Meski sedikit menyimpang karena biasanya renda di pinggiran celana dalam anda tidak menyentuh area vulva secara langsung. Tapi memilih bahan renda yang salah akan membuat lipatan selangkangan anda tidak nyaman dan iritasi.

Bentuk celana dalam variasi Thongs atau G-string memang terlihat seksi dan indah, tapi anda harus benar-benar memperhatikan bahan yang digunakan, renda yang digunakan bahkan karet pinggang yang digunakan. Pilih yang berbahan 100% katun, agar menjaga anda dari iritasi, luka akibat bahan kain yang tidak baik.

5. Catat Tanggal Expired Celana Dalam.

Banyak sumber merekomendasi, penggantian celana dalam Anda dalam 6-12 bulan. Terlebih jika anda pernah mengalami penyakit infeksi bakteri pada kelamin anda. Ini dikarenakan bakteri dapat hidup di celana dalam anda. Selain itu jika celana dalam anda sudah kendor, bolong, sobek atau terdapat noda keputihan yang sulit dibersihkan, anda dapat segera mengganti celana dalam ini.

Namun apabila anda tidak pernah mengalami infeksi bakteri pada kelamin, dan kondisi celana dalam baik-baik saja. Menurut hellosehat.com, anda dapat membuang celana dalam anda berumur  5 tahun.

6. Istirahatkan area kelamin anda pada malam hari

Saran terakhir ini, adalah saran pamungkas dari author. Yaitu, mengistirahatkan area kelamin anda dari celana dalam. Tidak hanya area kelamin, bahkan payudara anda.

Melepas celana dalam dan bra, bisa membuat kulit anda bernafas sehingga jamur tidak mudah muncul dan berkembang di area yang kering. Selain itu dapat mengurangi keringat anda yang berlebih, membuat sirkulasi darah anda lancar dan memberikan kenyamanan tidur anda sepanjang malam.