Jumat, 01 Desember 2023

Kenali Penyebab Gatal Pada Miss V

Ada banyak alasan gatal dan rasa tak nyaman di daerah intim wanita. Terkadang hal ini hanya sekedar dikarenakan stress, iritasi akibat intoleransi produk, dan infeksi.

Meski yang disebutkan sebelumnya bukanlah hal yang serius, tapi gatal di daerah intim ini bisa juga dikarenakan hal yang serius, seperti Penyakit Menular Seksual atau bahkan (jarang) Kanker Vulva. Nah agar kita tidak panik dan bisa meredakan gatal ini, yuk, kita bahas satu per satu penyebab gatalnya.

Kenali Penyebab Gatal Pada Miss V

1. Stres

Kelelahan dalam bekerja, sedang banyak pikiran akan mengakibatkan stres fisik dan emosional. Menurut American Psychological Association, stres dapat melemahkan respons sistem kekebalan tubuh Anda. Stres menurunkan limfosit atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi, sehingga tubuh anda lebih rentan menghadapi infeksi penyebab gatal.

2. Iritasi akibat Intoleransi Produk

Iritasi pada bagian intim ini bisa menimbulkan ruam kulit yang menyebabkan gatal (terkadang panas). Biasanya hal ini dikarenakan intoleransi pada bahan kimia yang digunakan atau bahkan dengan kain celana dalam Anda. Intoleransi atau alergi ini sering disebut Dermatitis kontak, atau iritasi yang disebabkan akibat kontak langsung dengan bahan.

Produk yang menyebabkan iritasi, biasanya ;

  • Sabun mandi, feminine soap, feminine spray
  • Vaginal Douching, atau menyemprot cairan pembersih/air kedalam saluran vagina.
  • Alergi dengan alat kontrasepsi (seperti latex kondom, cairan pelumas)
  • Sabun deterjen atau pengharum celana dalam
  • Tissue dengan wewangian
  • Pantyliner atau pembalut 
  • Bahan Celana Dalam 

3. Infeksi Jamur pada Vagina

Didalam vagina sebenarnya sudah ada jamur yang berkembang atau ragi. Tapi jika perkembangannya ini tidak terkendali, akan memunculkan infeksi jamur pada vagina. Pertumbuhan jamur yang berlebih ini biasanya dengan gejala rasa gatal, terbakar dan muncul cairan keputihan mengental yang tidak biasa. Terkadang cairan ini berbau kadang tidak, tapi yang pasti bentuk cairan ini seperti gumpalan susu.

Infeksi jamur ini biasanya disebabkan oleh stres, kehamilan, ketidak seimbangan hormon menstruasi atau penyakit diabetes. Datanglah ke dokter kulit dan kelamin untuk mendapatkan obat yang sesuai. Pada kondisi ini bersihkan daerah vagina anda dengan air saja, keringkan dengan tisu tanpa aroma, hindari sabun dan rajinlah mengganti celana dalam.
Jangan biarkan daerah intim anda lembab dan basah.

4. Vaginosis Bakterial

Pasti info ini sudah tidak asing lagi, bahwa Vagina memiliki bakteri baik dan bakteri buruk. Untuk menjaga keseimbangannya dibutuhkan pH yang seimbang.
Vaginosis Bakterial ini adalah infeksi bakteri pada vagina, hal ini akibat bakteri Gardnerella vaginalis yang berkembang tidak terkendali.
Gejalanya hampir mirip dengan infeksi jamur di vagina, bedanya cairan keputihan anda encer namun bau dan berwarna putih keabuan. Selain itu, anda akan merasakan gatal, panas, area vulva yang kemerahan dan terkadang anda merasakan nyeri ketika buang air kecil dan berhubungan sex.

Penyebab infeksi bakteri ini juga hampir sama dengan infeksi jamur, namun infeksi bakteri sering juga terjadi karena kesalahan memilih bahan celana dalam atau kurangnya kebersihan daerah intim. Atau bahkan, daerah intim anda terlampu bersih sehingga merusak keseimbangan pH Vagina.
Baik infeksi jamur dan infeksi bakteri dapat menular pada pasangan sex Anda. Sehingga ketika berkunjung ke dokter, ajak pasangan anda untuk juga ikut berobat. Biasanya pada kondisi tertentu, dokter akan memberikan terapi obat yang sama antara Anda dan pasangan anda.

5. Penyakit Menular Seksual

Meski tidak semua, tapi ada beberapa penyakit menular seksual digejalai dengan rasa gatal pada Vagina. Seperti ;

  • Penyakit Klamidia, penyakit ini disebabkan karena bakteri Chlamydia Trachomatis.
    Pada wanita bakteri ini menyerang leher rahim, sementara pada pria bakteri ini menyerang saluran urine di penis.Penyakit ini terjadi karena adanya kontak pada alat kelamin yang sedang luka.
  • Kutil Kelamin, penyakit ini disebabkan oleh HPV atau Human Papilloma Virus.
    Kutil kelamin ini biasanya tidak nampak karena kecil namun akan terasa gatal, rasa terbakar juga nyeri ketika berhubungan. Virus ini bisa menular akibat dari hubungan seks dari penderita, baik oral maupul anal.
  • Gonore, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae.
    Selain bergejala gatal dan panas pada vagina, penyakit ini juga memiliki gejala yaitu kencing nanah, bisa berwarna putih hingga kehijauan. Kencing nanah ini tidak hanya dialami wanita, pasangan pria yang tertular pun akan memiliki gejala yang sama.
  • Herpes Genital, disebabkan oleh HSV atau Virus Herpes Simplex.
    Gejala herpes genital pada wanita, selain terasa gatal dan rasa terbakar, akan muncul jerawat (yang kadang bernanah) pada area kelamin. Sering juga penderitanya akan kesulitan buang air kecil karena terdapat luka pada uretra
  • Trikomoniasis, disebabkan oleh parasit Trichomonas Vaginalis.
    Gejalanya hampir mirip dengan penyakit menular seksual sebelumnya, namun Trikomoniasis ini membuat cairan keputihan wanita menjadi bau amis dan berwarna keruh. Sementara gejala pasangan pria, akan ada bengkak kemerahan pada ujung penis, nyeri ketika buang air kecil, dan keluar cairan putih pada penis.

 6. Penyakit Kanker Vulva

Meski jarang, namun penyakit ini juga memiliki gejala yang hampir mirip dengan Penyakit Menular Seksual. Kanker ini biasanya dialami wanita usia 65 tahun ke atas atau yang sudah menopause, dan menderita HPV.
Kanker ini akan memunculkan benjolan atau sakit pada area vulva, dan jaringan kanker biasanya berkembang hanya pada area luar kelamin wanita. Periksakan ke dokter anda, untuk mendapatkan pengobatan lebih cepat dan tepat.


EmoticonEmoticon